Kamis Putih (Holy Thursday)
adalah salah satu rangkaian acara dari pekan suci menjelang hari kebangkitan
Tuhan (Paska). Kamis putih bukan hanya melulu sebuah kemegahan tata Ekaristi
yang Maha Agung namun lebih jauh peristiwa Kamis putih mempunyai makna yang
sangat mendalam dan sangat bersentuhan dengan realitas kemanusiaan dimana ada
romansa cinta, pelayanan, kesendirian, kepasrahan bahkan ada tragedi
penghianatan hingga penantian akan kematian. Peristiwa-peristiwa yang sangat
kaya makna dan penting ini adalah pengenangan pada perempuan yang meminyaki
Yesus dengan parfum dari buli-buli dan mengusapnya dengan rambutnya. Ini juga
pengenangan akan perjamuan malam yang
dilakukan Yesus, akhir masa Yesus berbagi roti dengan para murid.
Ini adalah tanda dari keteladanan Yesus yang mereka semua pengikutnya
menyebutnya pelayan,
dan ini juga pengenangan akan pengkianatan yang dilakukan Petrus (yang
menyangkal Yesus 3x ) dan juga Yudas Iskariot (yang menyerahkan Yesus).
Ibadat Kamis Putih menggambarkan
peran Yesus yang telah datang ke dunia membawa Terang. Terang Allah dari
penciptaan dan Terang Kristus dan terang tersebut membawa sebuah pesan bagi
kita yaitu “MELAYANI”
Ada sebuah peristiwa yang
menurut saya bermakna sangat dalam dan sangat relevan bagi kehidupan dan karya kita
di tengah masyarakat sekarang ini. Peristiwa tersebut adalah saat Yesus
membasuh kaki para murid-muridnya. Dalam sejarah Yahudi pembasuhan kaki lazim
dilakukan oleh bawahan pada atasannya atau seorang budak pada majikannya. Kaki
adalah bagian yang kotor dari manusia, yang selalu menginjak debu tanah.
Pembasuhan adalah sebuah simbolisasi tata gerak yang berarti mensucikan diri
dan membersihkan diri.
Namun yang istimewa di sini,
pembasuhan kaki ini dilakukan oleh Yesus yang adalah Guru kepada murid-muridnya. Yesus melakukan sebuah ritual yang biasa
dilakukan dengan cara yang tidak berbeda. Yesus melakukan pekerjaan yang
seharusnya tidak layak dilakukan oleh seorang Guru. Tata gerak membasuh kaki
ini menyimbolkan suatu teladan untuk merendahkan diri dan melayani.
Yesus melakukan pekerjaan yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang Guru
kepada murid-Nya.
Tindakan Yesus membasuh kaki
merupakan tindakan simbolis
yang menyimbolkan penyerahan diri, pembersihan, pengampunan, pembaharuan,
kemuridan dan ibadah. Penyerahan diri yang dimaksudkan adalah penyerahan diri
Yesus dalam kematian untuk membersihkan orang lain.
Pembasuhan kaki yang Yesus lakukan juga menyimbolkan kerendahan hati dan
keinginan untuk menjadi hamba yang mau melayani
orang yang hina sekalipun.
Merendahkan diri dan
Melayani tampaknya sekarang menjadi sesuatu yang mulai amat sulit ditemukan di
kehidupan kita. Terus terang saya sangat sedih ketika melihat ulah pemimpin-pemimpin negeri
ini, apalagi Wakil rakyat yang katanya sangat terhormat itu. Seharusnya mereka
tahu bahwa Tuhan memberi mereka jabatan itu adalah untuk melayani, sekali lagi
untuk melayani rakyat, tapi yang terjadi malah sebaliknya. Rakyat dipaksa untuk
melayani mereka untuk sebuah nafsu duniawi....Saya sungguh berdoa bagi mereka.
Selaras dengan tema Pekan
suci tahun ini...Orang Katholik Sejati harus Peduli dan berbagi, maka marilah
kita meneladani Kristus yang mau melayani, peduli dengan murid-muridnya dengan penuh
Kasih, Kesederhanan dan Kepasrahan yang luar biasa dan tanpa ada pamrih
sedikitpun.
Selamat Melanjutkan Perayaan
Pekan Suci. Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar