Ring
Of Fire (RoF) adalah sebutan bagi kawasan deretan gunung api yang berada di
kawasan Samudra Pasifik karena di kawasan ini memang sarat dengan aktifitas
perut bumi yang masih memijar dan panas. Wilayah ini merupakan zona penunjang
lempeng bumi. Zona lempeng bumi Sirkum Pasifik ini dimulai dari Selandia Baru
lalu mengarah ke Indonesia, naik ke Jepang kemudian ke Amerika Utara yakni
mulai dari Alaska, California dan berakhir di Amerika Latin (Anif Punto Utomo)
(lihat gambar).
Ring Of Fire (sumber Google) |
Lingkaran
Api (Ring of Fire) terjadi karena adanya lempeng-lempeng bumi yang besar,
diantaranya adalah lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan lempeng Pasific.
Selain lempeng besar itu terdapat lempeng kecil, seperti lempeng Filipina,
Lempeng Burma dan lainnya. Rumah kita, Republik Indonesia tercinta ini diapit
oleh tiga lempeng raksasa yaitu : Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan
Lempeng Pasific
Lempeng Indonesia (sumber Google) |
Sehubungan
dengan adanya aktifitas di dalam inti bumi, lempeng-lempeng bumi akan mengalami
aktifitas pergerakkan pula. Namun efek dari pergerakan lempeng ini menyebabkan
juga tumbukkan antar lempeng. Lempeng dengan berat jenis lebih besar (lempeng
samudra) akan menghujam lempeng dengan berat jenis lebih kecil (lempeng benua).
Lempeng Indo-Australia akan menghujam lempeng Eurasia yang merupakan lempeng
benua. Begitu juga dengan lempeng Pasific yang akan menghujam lempeng Eurasia.
Aktifitas tumbukkan ini yang terus menerus terjadi sepanjang Lingkaran Api
Pasific.
Di
dalam setiap aktifitas tumbukan atau penghujaman yang terjadi pada kedalam
sekitar 150 km, terjadilah apa yang disebut partial
melting atau pelelehan sebagian. Ini terjadi akibat gesekan batuan yang
terus menerus. Lelehan akan berusaha melepaskan diri dan bila menemukan celah,
maka dia akan muncul sebagai gunung Api yang kita kenal. Di sepanjang Lingkar
api Pasific ini wajar jika muncul deretan gunung api.
Proses tumbukan dan terjadinya Gunung Api (sumber Google) |
Timbulnya
Gunung Api disisi lain menjadi sahabat dan berkah dari Sang Pencipta. Gunung Api
menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Siapa yang tidak mengakui keeksotisan
Gunung Bromo, sebuah lukisan Alam yang sangat Agung. Atau salah satu Gunung
paling aktif di dunia yaitu Gunung Merapi, disamping memberi kesuburan di
daerah sekitar, lihatlah berapa berkah yang dilimpahkan oleh gunung Merapi
dengan pasir dan batu bahan bangunan yang sangat bermanfaat untuk kehidupan
umat manusia. Pendek kata Gunung Api memberikan manfaat untuk kehidupan.
Eksotisme Pemandangan Gunung Bromo (sumber Google) |
Akan
tetapi suatu saat Gunung Api dapat berubah total menjadi monster dan mesin pembunuh yang maha dahsyat yang tanpa ampun meluluhlantakkan kehidupan akibat
lava pijar dan awan panas yang dimuntahkan dari dalam perutnya. Yang lebih
parah lagi apabila gunung api itu berada di lempeng di bawah samudera. Ketika
terjadi erupsi maka akan menyebabkan gelombang pasang atau Tsunami yang siap
melumat kehidupan di atasnya. Ini pernah terjadi pada tahun 1883 saat Gunung
Krakatau yang berada di selat Sunda mengalami erupsi. Itu dari sisi erupsi,
padahal gelombang pasang (Tsunami) juga bisa terjadi manakala
lempengan-lempengan bumi mengalami deformasi entah karena penghujaman seperti
pada tahun 2004 di pantai barat Sumatra yang banyak merenggut jiwa manusia
ataupun karena pergeseran seperti yang terjadi pada tanggal 12 April 2012 di
pantai barat sumatra. Yang terakhir dampaknya tidak se-dahsyat 2004 dulu.
Bila
kita sadari, semua memang sudah diciptakan Tuhan dengan sisi hitam dan sisi
putihnya. Di satu sisi alam bisa menjadi sahabat bagi kita tapi di sisi lain
alam juga memiliki prosesnya sendiri yang membawa konsekuensi terhadap
terjadinya bencana seperti tsunami atau gunung meletus.
Lalu
bagaimana dengan kita? Sejauh pengetahuan saya belum ada atau bahkan mungkin
tidak ada teknologi yang paling canggih sekalipun yang mampu mencegah
terjadinya tsunami ataupun gunung meletus. Yang bisa kita lakukan hanyalah
mengenali tanda-tandanya sehingga teknologi bisa menciptakan sebuah sistem
peringatan dini sehingga bisa meminimalisir korban yang diakibatkan bencana
tersebut.
Yang
bisa kita lakukan adalah menjalin persahabatan yang mesra dengan alam (salah satu kalimat dalam ARDAS KAS 2011 menyebutkan pelestarian keutuhan ciptaan). Terimalah alam sebagai sebuah berkah
yang Agung dari Sang Pencipta yang harus kita jaga, kita rawat dan kita
lestarikan namun singkapilah juga dengan bijaksana ketika Alam menjalankan
prosesnya sendiri, itulah hukum Alam.
SAVE
OUR PLANET NOW
Tuhan
Memberkati !!
reference : Tsunami (The Deadliest Wave)
reference : Tsunami (The Deadliest Wave)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar