Kamis, 11 Oktober 2012

Surat Apostolik Paus Benedictus XVI


Surat Apostolik Paus Benedictus XVI
PINTU KEPADA IMAN



Pengantar
1. Iman adalah tanggapan manusia atas pewahyuan Diri Allah yang berpuncak pada Yesus Kristus. Iman menjadi sikap dan keterbukaan diri manusia untuk menerima, mengakui dan mengamini Yesus Kristus serta menyerahkan diri sepenuhnya pada penyelenggaraan ilahi. Dengan iman, orang dibawa pada pertemuan, perjumpaan dan kesatuan dengan Allah yang menjadi sumber keselamatan manusia.
2. Untuk meneguhkan iman kita bersama, Bapa Suci Paus Benediktus XVI menjadikan tanggal 11 Oktober 2012 -24 November 2013 sebagai Tahun Iman. Untuk menandai dan mengantar Tahun Iman itu, Beliau juga mengeluarkan surat apostolik Pintu Kepada Iman (Porta Fidei).

Latar Belakang dan alasan adanya Tahun Iman
3. Secara singkat, latar belakang atau alasan Bapa Suci menetapkan Tahun Iman, diantaranya adalah:
a. Tahun Iman ditetapkan untuk menandai peringatan 50 Tahun dibukanya Konsili Vatikan II dan 20 Tahun diterbitkannya Katekismus Gereja Katolik. Kedua dokumen itu menjadi acuan Gereja dalam mengembangkan iman dan menghayati hidup menggereja dan memasyarakat dewasa ini.
b. Dewasa ini Paus melihat adanya keprihatinan iman yang terjadi. Umat kristiani lebih menaruh perhatian kepada konsekuensi-konsekuensi sosial, budaya dan politis daripada hal-hal yang menyangkut iman. Umat meninggalkan yang misteri, yang terdalam dalam kehidupan manusia yakni Allah. Orang hidup dalam ruang terbatas tanpa acuan kepada Allah. Apa yang terjadi kemudian? Tidak lain adalah masyarakat tanpa nilai dan tanpa akar; tidak lagi dihargai dan diakui pengertian yang benar dan salah, yang baik dan buruk. Moralitas disingkirkan dan kepentingan pribadi dikejar. Relasi dengan Allah dengan mudah dilakukan hanya sekedar dalam pengalaman pemenuhan aspek penghiburan, dicari sejauh bisa memenuhi kebutuhan rasa aman dan nyaman belaka. Demikianlah Bapa Suci menyebut hal itu sebagai bentuk adanya krisis iman yang telah merambah di banyak bangsa.
c. Namun Bapa Suci juga masih melihat adanya kerinduan orang untuk pergi ke sumur, mendengar sabda Yesus, menimba air hidup, merasakan cita rasa sedapnya menyantap sabda Allah seperti yang dilakukan oleh Wanita Samaria. Mereka masih mengakui pentingnya ajaran Yesus dan percaya bahwa Yesus Kristus adalah jalan untuk sampai dengan pasti pada keselamatan.

Maksud dan Tujuan Tahun Iman
4. Tahun Iman ditetapkan bukan tanpa tujuan. Dengan berpijak pada dokumen Konsili Vatikan II dan Katekismus Gereja Katolik, Tahun Iman dimaksudkan untuk beberapa hal:
a. Memberikan kepada segenap umat beriman gambaran tentang kekuatan dan keindahan iman-kepercayaan. Tujuannya untuk memulihkan kembali pemahaman yang tepat atas iman-kepercayaan, sehingga iman semakin dikuatkan, dimurnikan dan diakui dengan mantap.
b. Menegaskan bahwa naskah dokumen dari para bapa konsili (Konsili Vatikan II) belum kehilangan nilai dan kecermelangannya. Untuk itu perlu dibaca dengan benar, ditangkap dengan akal budi dan dicamkan dalam hati secara mendalam dan menempatkan sebagai penunjuk arah dalam mengarungi abad kehidupan dan sebagai usaha pembaruan Gereja. Demikian juga Katekismus Gereja Katolik masih relevan dan meyakinkan untuk menjadi acuan dalam pengembangan iman.
c. Membarui diri secara terus menerus baik melalui pendalaman, penghayatan, pertobatan dan kesaksian hidup akan Allah yang mahakasih dan mahamurah.
d. Mengobarkan kembali panggilan dan komitmen Gereja untuk melaksanakan evangelisasi baru, sehingga orang dapat menemukan kegembiraan dalam beriman dan kegairahan dalam mengkomunikasikan imannya. Pengalaman itu akan terwujud hanya kalau iman dihidupi sebagai pengalaman kasih yang sudah diterima, juga dikomunikasikan sbagai suatu pengalaman rahmat dan kebahagiaan.

Harapan dan ajakan untuk semua orang beriman
5. Di Tahun Iman ini Bapa Suci mengharapkan dan mengajak umat beriman untuk melakukan beberapa hal agar iman menjadi lebih hidup dan berdampak dalam kehidupan nyata:
a. Mensyukuri iman sebagai anugerah yang berharga dan merayakannya secara pantas dan menghasilkan buah.
b. Mempelajari isi muatan fundamental dari iman kepercayaan yang disintesekan secara sistematis dan organis dalam Katekismua Gereja Indonesia. KGK menjadi sarana-bantu yang sah dan legitim untuk mengembangkan iman dan menjadi norma yang pasti bagi pengajaran iman. Struktur KGK mengungkapkan suatu perjumpaan yang hidup dengan seorang Pribadi: pengakuan iman diikuti dengan penerimaan kehidupan sakramental dimana Kristus hadir, bergiat dan melanjutkan karya-Nya sambil mengembangkan kehidupan moral. Hidup moral tidak terpisahkan dari iman, liturgi dan doa. Juga mempelajari dokumen-dokumen Konsili Vatikan II yang membimbing kita untuk menyadari jati diri gereja: panggilan dan perutusannya di tengah dunia.
c. Meningkatkan dan mengintensifkan renungan dan perayaan iman untuk mendapat kesadaran yang lebih baik dan lebih bersemangat pula melekatkan diri pada kabar gembira itu. Harapannya kesaksian hidup umat beriman semakin dapat dipercaya.
d. Bergairah dalam memberi kesaksian iman secara publik. Beriman bukan urusan pribadi saja, tetapi juga memilih untuk memihak kepada Allah dengan demikian berada dengan Dia. Iman kepercayaan menuntut pertanggungjawaban sosial atas apa yang diimaninya. Pada hari pentakosta, Gereja menunjukkan dimensi publik dari keberimanan dan memberitakan dengan tanpa takut iman kepecayaan kepada setiap orang.
e. Meneladan tokoh-tokoh yang telah terbukti dalam penghayatan dan kesaksian iman, seperti Bunda Maria yang setia dan taat pada penyelenggaraan ilahi, para rasul yang setia mengikuti Yesus dan meneruskan pewartaan-Nya, para martir yang telah menyerahkan hidupnya sambil memberi kesaksian tentang kebenaran Injil, wanita dan pria yang dengan iman membaktikan hidup di dalam Kristus dan meninggalkan segala sesuatu dan hidup dalam ketaatan, kemiskinan dan kemurnian demi Injil, pria dan wanita dari segala usia sepanjang abad mengakui keindahan dalam mengikuti Yesus dan memberi kesaksian dalam keluarga, tempat kerja, kehidupan publik,

Penutup
6. Kita semua menyadari bahwa Iman tanpa perbuatan tidak akan menghasilkan buah, sedangkan kasih tanpa iman hanya akan merupakan perasaan belaka. Iman dan kasih saling membutuhkan satu sama lain. Melalui iman, kita dapat mengenal wajah Kristus yang hadir dalam diri mereka yang meminta kasih kita. Melalui kasih, iman akan menjadi gerakan kasih yang menyelamatkan. Inilah yang menjadi arah akhir dari Tahun Iman. Iman bisa dihayati kembali dengan penuh kegembiraan. Iman dijadikan sebagai pegangan, landasan, terang dan peneguh dalam kehidupan sehari-hari.

Disarikan dari Surat Apostolik “Pintu Kepada Iman” Paus Benediktus XVI

DEWAN KARYA PASTORAL
KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG
Jl. Sanjaya 27, Jagalan, MUNTILAN 56411

Sabtu, 14 April 2012

Hidup damai di atas Lingkaran Api (Ring of Fire)


Ring Of Fire (RoF) adalah sebutan bagi kawasan deretan gunung api yang berada di kawasan Samudra Pasifik karena di kawasan ini memang sarat dengan aktifitas perut bumi yang masih memijar dan panas. Wilayah ini merupakan zona penunjang lempeng bumi. Zona lempeng bumi Sirkum Pasifik ini dimulai dari Selandia Baru lalu mengarah ke Indonesia, naik ke Jepang kemudian ke Amerika Utara yakni mulai dari Alaska, California dan berakhir di Amerika Latin (Anif Punto Utomo) (lihat gambar).

Ring Of Fire (sumber Google)

Lingkaran Api (Ring of Fire) terjadi karena adanya lempeng-lempeng bumi yang besar, diantaranya adalah lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan lempeng Pasific. Selain lempeng besar itu terdapat lempeng kecil, seperti lempeng Filipina, Lempeng Burma dan lainnya. Rumah kita, Republik Indonesia tercinta ini diapit oleh tiga lempeng raksasa yaitu : Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasific

Lempeng Indonesia (sumber Google)

Sehubungan dengan adanya aktifitas di dalam inti bumi, lempeng-lempeng bumi akan mengalami aktifitas pergerakkan pula. Namun efek dari pergerakan lempeng ini menyebabkan juga tumbukkan antar lempeng. Lempeng dengan berat jenis lebih besar (lempeng samudra) akan menghujam lempeng dengan berat jenis lebih kecil (lempeng benua). Lempeng Indo-Australia akan menghujam lempeng Eurasia yang merupakan lempeng benua. Begitu juga dengan lempeng Pasific yang akan menghujam lempeng Eurasia. Aktifitas tumbukkan ini yang terus menerus terjadi sepanjang Lingkaran Api Pasific.

Di dalam setiap aktifitas tumbukan atau penghujaman yang terjadi pada kedalam sekitar 150 km, terjadilah apa yang disebut partial melting atau pelelehan sebagian. Ini terjadi akibat gesekan batuan yang terus menerus. Lelehan akan berusaha melepaskan diri dan bila menemukan celah, maka dia akan muncul sebagai gunung Api yang kita kenal. Di sepanjang Lingkar api Pasific ini wajar jika muncul deretan gunung api.

Proses tumbukan dan terjadinya Gunung Api (sumber Google)

Timbulnya Gunung Api disisi lain menjadi sahabat dan berkah dari Sang Pencipta. Gunung Api menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Siapa yang tidak mengakui keeksotisan Gunung Bromo, sebuah lukisan Alam yang sangat Agung. Atau salah satu Gunung paling aktif di dunia yaitu Gunung Merapi, disamping memberi kesuburan di daerah sekitar, lihatlah berapa berkah yang dilimpahkan oleh gunung Merapi dengan pasir dan batu bahan bangunan yang sangat bermanfaat untuk kehidupan umat manusia. Pendek kata Gunung Api memberikan manfaat untuk kehidupan.

Eksotisme Pemandangan Gunung Bromo (sumber Google)


Akan tetapi suatu saat Gunung Api dapat berubah total menjadi monster dan mesin pembunuh yang maha dahsyat yang tanpa ampun meluluhlantakkan kehidupan akibat lava pijar dan awan panas yang dimuntahkan dari dalam perutnya. Yang lebih parah lagi apabila gunung api itu berada di lempeng di bawah samudera. Ketika terjadi erupsi maka akan menyebabkan gelombang pasang atau Tsunami yang siap melumat kehidupan di atasnya. Ini pernah terjadi pada tahun 1883 saat Gunung Krakatau yang berada di selat Sunda mengalami erupsi. Itu dari sisi erupsi, padahal gelombang pasang (Tsunami) juga bisa terjadi manakala lempengan-lempengan bumi mengalami deformasi entah karena penghujaman seperti pada tahun 2004 di pantai barat Sumatra yang banyak merenggut jiwa manusia ataupun karena pergeseran seperti yang terjadi pada tanggal 12 April 2012 di pantai barat sumatra. Yang terakhir dampaknya tidak se-dahsyat 2004 dulu.

Bila kita sadari, semua memang sudah diciptakan Tuhan dengan sisi hitam dan sisi putihnya. Di satu sisi alam bisa menjadi sahabat bagi kita tapi di sisi lain alam juga memiliki prosesnya sendiri yang membawa konsekuensi terhadap terjadinya bencana seperti tsunami atau gunung meletus.

Lalu bagaimana dengan kita? Sejauh pengetahuan saya belum ada atau bahkan mungkin tidak ada teknologi yang paling canggih sekalipun yang mampu mencegah terjadinya tsunami ataupun gunung meletus. Yang bisa kita lakukan hanyalah mengenali tanda-tandanya sehingga teknologi bisa menciptakan sebuah sistem peringatan dini sehingga bisa meminimalisir korban yang diakibatkan bencana tersebut.
Yang bisa kita lakukan adalah menjalin persahabatan yang mesra dengan alam (salah satu kalimat dalam ARDAS KAS 2011 menyebutkan pelestarian keutuhan ciptaan). Terimalah alam sebagai sebuah berkah yang Agung dari Sang Pencipta yang harus kita jaga, kita rawat dan kita lestarikan namun singkapilah juga dengan bijaksana ketika Alam menjalankan prosesnya sendiri, itulah hukum Alam.
SAVE OUR PLANET NOW
Tuhan Memberkati !!

reference : Tsunami (The Deadliest Wave)

Selasa, 10 April 2012

Hidup Baru



Perayaan Paskah telah usai. Rangkaian prosesi pengulangan sejarah suci telah kita lalui dengan khidmat dan diakhiri dengan sorak-sorai kesukacitaan karena Kristus telah bangkit dari maut. Setelah selama sepekan kita dibawa kepada nilai-nilai moral 2000 an tahun yang silam kini tiba saatnya kita akan kembali ke realitas hidup di tengah-tengah masyarakat sekarang; masyarakat modern dengan berbagai macam dinamikanya.

Mencoba melihat dari sisi sosiologi dan kebudayaan tanpa bermaksud mengurangi ke teologian, sejarah  suci ini ternyata juga diwarnai dengan beberapa kejahatan, intrik politik, dan budaya matrealistik. Dikisahkan tentang penghianatan oleh Judas Iskariot yang menyerahkan Yesus demi mendapatkan beberapa keping uang emas dari Imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal bait Allah (bdk Luk. 22:3-6), sangat jelas disini rupanya budaya matrealistis telah membuat seseorang tega berbuat jahat bahkan menghianati ‘sahabat sendiri’ atau Gurunya sendiri yang telah bersama-sama selama ini. Pun Petrus juga setali tiga uang dengan Yudas. Ketika Kristus mulai diarak untuk didera, seseorang melihat Petrus sebagai salah seorang murid Kristus namun Petrus menyangkal dan mengatakan bahwa Ia tidak mengenal Nya (bdk. Luk. 22:54-62).

Intrik Politik juga mewarnai kisah ini. Hasutan para Imam-imam Kepala terhadap rakyat sungguh menjadikan rakyat buta akan kebenaran, Imam-imam kepala berhasil membentuk opini publik yang menvonis bahwa Yesus memang orang bersalah walau waktu dihadapkan di Mahkamah Agama, tidak ada satu orang pun yang berhasil menunjukan kesalahan apa yang telah di buat Yesus. Namun opini masyarakat sudah terbentuk maka rakyat mulai marah, mereka kemudian menyeret Yesus ke hadapan Pilatus seorang Penguasa daerah Yudea, namun karena Yesus berasal dari Galilea maka Pilatus menyerahkan kepada Herodes, namun Herodes kembali menyerahkannya pada Pilatus. Sangat jelas disini bahwa kedua Pemimpin ini mencoba untuk lepas tangan dan melemparkan tanggung jawab dalam menangani kasus Yesus ini.

Sebenarnya Pilatus juga tidak menemukan satu kesalahanpun dalam diri Yesus, namun opini publik yang dihembuskan Imam-imam kepala sudah terlanjur terbentuk sehingga rakyat memaksa agar Pilatus menghukum mati Yesus. Melihat rakyat begitu banyak marah, Pilatus ‘keder’ juga, Ia berada pada situasi yang secara politik tidak menguntungkan. Ingin bertidak konstitusional tapi takut tidak populer di mata rakyat, Akhirnya ia memenuhi desakan rakyat walau inkonstitusional...walau secara simbolik ia cuci tangan tetapi seharusnya pemimpin harus tegas dan berpihak pada kebenaran dan bukan atas dasar desakan dari sebuah opini publik yang memang sengaja dihembuskan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Sedangkan Yesus? Yesus setia menerima penderitaan ini, Dia rela menanggung semua beban untuk diolok-olok, disiksa didera bahkan di salib sampai berkesudahan. Ia telah menunjukkan kesetiaan yang sejati kepada Bapa. Dan karena begitu besar Kasih dan CintaNya kepada kita, dalam penderitannya yang sangat berat itu bahkan ia masih mendoakan kita (bdk Luk 23:34)....dan akhirnya Nubuat itu digenapi, Yesus bangkit pada hari ketiga, Ia telah mengalahkan kuasa maut, Allah telah menunjukan kebesaranNya bahwa tidak ada satupun kuasa yang bisa membelenggu Anak Domba...Ini menjadi insipirasi yang sangat agung dalam sejarah umat manusia.

Bagaimana dengan kita? Bagaimana kita bisa mengaktualisasikan arti dari Kebangkitan ini? Apakah cukup kita hanya mengenang dengan penuh khidmat di Gereja dengan mengikuti semua prosesi Misa Pekan Suci? Apakah kita boleh berbangga ketika bisa berpuasa dan ber-APP selama masa prapaskah?
Paska bukan sekedar sebuah peristiwa melainkan sebuah Inspirasi. Sebuah inspirasi kebangkitan bagi hati dan jiwa kita, untuk sebuah hidup baru yang penuh kasih kepada sesama kita. Ya..sebuah insipirasi untuk kita terus berbagi dan peduli pada penderitaan sesama kita sepanjang detik, sepanjang menit, sepanjang jam, sepanjang hari, sepanjang minggu, sepanjang bulan, sepanjang tahun....Sekarang dan Selamanya. 

Minggu, 08 April 2012

PESAN PASKAH 2012 PAUS BENEDICTUS XVI

Dear Brothers and Sisters in Rome and throughout the world!
“Surrexit Christus, spes mea” – “Christ, my hope, has risen” (Easter Sequence).

May the jubilant voice of the Church reach all of you with the words which the ancient hymn puts on the lips of Mary Magdalene, the first to encounter the risen Jesus on Easter morning. She ran to the other disciples and breathlessly announced: “I have seen the Lord!” (Jn 20:18). We too, who have journeyed through the desert of Lent and the sorrowful days of the Passion, today raise the cry of victory: “He has risen! He has truly risen!”
Every Christian relives the experience of Mary Magdalene. It involves an encounter which changes our lives: the encounter with a unique Man who lets us experience all God’s goodness and truth, who frees us from evil not in a superficial and fleeting way, but sets us free radically, heals us completely and restores our dignity. This is why Mary Magdalene calls Jesus “my hope”: he was the one who allowed her to be reborn, who gave her a new future, a life of goodness and freedom from evil. “Christ my hope” means that all my yearnings for goodness find in him a real possibility of fulfilment: with him I can hope for a life that is good, full and eternal, for God himself has drawn near to us, even sharing our humanity.
But Mary Magdalene, like the other disciples, was to see Jesus rejected by the leaders of the people, arrested, scourged, condemned to death and crucified. It must have been unbearable to see Goodness in person subjected to human malice, truth derided by falsehood, mercy abused by vengeance. With Jesus’ death, the hope of all those who had put their trust in him seemed doomed. But that faith never completely failed: especially in the heart of the Virgin Mary, Jesus’ Mother, its flame burned even in the dark of night. In this world, hope can not avoid confronting the harshness of evil. It is not thwarted by the wall of death alone, but even more by the barbs of envy and pride, falsehood and violence. Jesus passed through this mortal mesh in order to open a path to the kingdom of life. For a moment Jesus seemed vanquished: darkness had invaded the land, the silence of God was complete, hope a seemingly empty word.
And lo, on the dawn of the day after the Sabbath, the tomb is found empty. Jesus then shows himself to Mary Magdalene, to the other women, to his disciples. Faith is born anew, more alive and strong than ever, now invincible since it is based on a decisive experience: “Death with life contended: combat strangely ended! Life’s own champion, slain, now lives to reign”. The signs of the resurrection testify to the victory of life over death, love over hatred, mercy over vengeance: “The tomb the living did enclose, I saw Christ’s glory as he rose! The angels there attesting, shroud with grave-clothes resting”.
Dear brothers and sisters! If Jesus is risen, then – and only then – has something truly new happened, something that changes the state of humanity and the world. Then he, Jesus, is someone in whom we can put absolute trust; we can put our trust not only in his message but in Jesus himself, for the Risen One does not belong to the past, but is present today, alive. Christ is hope and comfort in a particular way for those Christian communities suffering most for their faith on account of discrimination and persecution. And he is present as a force of hope through his Church, which is close to all human situations of suffering and injustice.
May the risen Christ grant hope to the Middle East and enable all the ethnic, cultural and religious groups in that region to work together to advance the common good and respect for human rights. Particularly in Syria, may there be an end to bloodshed and an immediate commitment to the path of respect, dialogue and reconciliation, as called for by the international community. May the many refugees from that country who are in need of humanitarian assistance find the acceptance and solidarity capable of relieving their dreadful sufferings. May the paschal victory encourage the Iraqi people to spare no effort in pursuing the path of stability and development. In the Holy Land, may Israelis and Palestinians courageously take up anew the peace process.
May the Lord, the victor over evil and death, sustain the Christian communities of the African continent; may he grant them hope in facing their difficulties, and make them peacemakers and agents of development in the societies to which they belong.
May the risen Jesus comfort the suffering populations of the Horn of Africa and favour their reconciliation; may he help the Great Lakes Region, Sudan and South Sudan, and grant their inhabitants the power of forgiveness. In Mali, now experiencing delicate political developments, may the glorious Christ grant peace and stability. To Nigeria, which in recent times has experienced savage terrorist attacks, may the joy of Easter grant the strength needed to take up anew the building of a society which is peaceful and respectful of the religious freedom of all its citizens.
Happy Easter to all! 

sumber : http://www.vatican.va/holy_father/benedict_xvi/messages/urbi/documents/hf_ben xvi_mes_20120408_urbi-easter_en.html

Jumat, 06 April 2012

Merendahkan Diri dan Melayani


Kamis Putih (Holy Thursday) adalah salah satu rangkaian acara dari pekan suci menjelang hari kebangkitan Tuhan (Paska). Kamis putih bukan hanya melulu sebuah kemegahan tata Ekaristi yang Maha Agung namun lebih jauh peristiwa Kamis putih mempunyai makna yang sangat mendalam dan sangat bersentuhan dengan realitas kemanusiaan dimana ada romansa cinta, pelayanan, kesendirian, kepasrahan bahkan ada tragedi penghianatan hingga penantian akan kematian. Peristiwa-peristiwa yang sangat kaya makna dan penting ini adalah pengenangan pada perempuan yang meminyaki Yesus dengan parfum dari buli-buli dan mengusapnya dengan rambutnya. Ini juga pengenangan akan perjamuan malam yang dilakukan Yesus, akhir masa Yesus berbagi roti dengan para murid. Ini adalah tanda dari keteladanan Yesus yang mereka semua pengikutnya menyebutnya pelayan, dan ini juga pengenangan akan pengkianatan yang dilakukan Petrus (yang menyangkal Yesus 3x ) dan juga Yudas Iskariot (yang menyerahkan Yesus).

Ibadat Kamis Putih menggambarkan peran Yesus yang telah datang ke dunia membawa Terang. Terang Allah dari penciptaan dan Terang Kristus dan terang tersebut membawa sebuah pesan bagi kita yaitu “MELAYANI”

Ada sebuah peristiwa yang menurut saya bermakna sangat dalam dan sangat relevan bagi kehidupan dan karya kita di tengah masyarakat sekarang ini. Peristiwa tersebut adalah saat Yesus membasuh kaki para murid-muridnya. Dalam sejarah Yahudi pembasuhan kaki lazim dilakukan oleh bawahan pada atasannya atau seorang budak pada majikannya. Kaki adalah bagian yang kotor dari manusia, yang selalu menginjak debu tanah. Pembasuhan adalah sebuah simbolisasi tata gerak yang berarti mensucikan diri dan membersihkan diri.
Namun yang istimewa di sini, pembasuhan kaki ini dilakukan oleh Yesus yang adalah Guru kepada murid-muridnya. Yesus melakukan sebuah ritual yang biasa dilakukan dengan cara yang tidak berbeda. Yesus melakukan pekerjaan yang seharusnya tidak layak dilakukan oleh seorang Guru. Tata gerak membasuh kaki ini menyimbolkan suatu teladan untuk merendahkan diri dan melayani. Yesus melakukan pekerjaan yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang Guru kepada murid-Nya. 

Tindakan Yesus membasuh kaki merupakan tindakan simbolis yang menyimbolkan penyerahan diri, pembersihan, pengampunan, pembaharuan, kemuridan dan ibadah. Penyerahan diri yang dimaksudkan adalah penyerahan diri Yesus dalam kematian untuk membersihkan orang lain. Pembasuhan kaki yang Yesus lakukan juga menyimbolkan kerendahan hati dan keinginan untuk menjadi hamba yang mau melayani orang yang hina sekalipun.

Merendahkan diri dan Melayani tampaknya sekarang menjadi sesuatu yang mulai amat sulit ditemukan di kehidupan kita. Terus terang saya sangat sedih ketika melihat ulah pemimpin-pemimpin negeri ini, apalagi Wakil rakyat yang katanya sangat terhormat itu. Seharusnya mereka tahu bahwa Tuhan memberi mereka jabatan itu adalah untuk melayani, sekali lagi untuk melayani rakyat, tapi yang terjadi malah sebaliknya. Rakyat dipaksa untuk melayani mereka untuk sebuah nafsu duniawi....Saya sungguh berdoa bagi mereka.

Selaras dengan tema Pekan suci tahun ini...Orang Katholik Sejati harus Peduli dan berbagi, maka marilah kita meneladani Kristus yang mau melayani, peduli dengan murid-muridnya dengan penuh Kasih, Kesederhanan dan Kepasrahan yang luar biasa dan tanpa ada pamrih sedikitpun.

Selamat Melanjutkan Perayaan Pekan Suci. Tuhan Memberkati.

Kamis, 29 Maret 2012

P3K Jantung Anda

Seumpama saat sekarang jam 17:50 sore, setelah anda sibuk kerja seharian di kantor, anda sedang dalam perjalanan pulang dengan mengendarai mobil. (sudah tentu anda sendirian).
Anda sangat tegang dan merasa tidak enak badan …Tiba2 anda merasa sakit yang sangat didada, dan mulai menjalar ke lengan dan dagu. Tetapi, jarak kerumah sakit yang terdekat kira-kira masih 5 Km, lebih celakanya lagi anda tidak tahu apakah anda dapat bertahan sampai begitu jauh.

Apa Yang Harus Anda Lakukan???

Anda dulu pernah dilatih cara CPR, tetapi instrukturnya tidak pernah mengajar anda cara bagaimana menolong diri-sendiri !!!

Saat sendirian, kena serangan jantung, bagaimana cara pertolongan pertamanya ?
Seseorang ketika jantungnya tidak dapat berdenyut secara normalserta merasa hampir pingsania hanya mempunyai waktu kira2 10 detik, setelah itu akan hilang kesadaran dan pingsan. Jika disekitarnya tidak ada orang memberi pertolongan pertamapenderita harus menggunakan 10 detik yang singkat ini usaha menolong diri-sendiri.

Harus bagaimana???

Jawabannya

Jangan panik !!, usahakan berbatuk terus dengan sekuat tenaga, setiap kali sebelum batuk, harus tarik nafas dalam-dalam, kemudian berbatuk dengan kuat-kuat, dalam-dalam dan panjang-panjang, seperti hendak mengeluarkan dahak yang berada dalam dada. Setiap selang dua detik, harus tarik nafas sekali dan berbatuk sekali.hingga pertolongan tiba, atau hingga merasa denyut jantung sudah normal, baru boleh istirahat

Tujuan tarik nafas,untuk memasukan oksigen kedalam paru-paru, Tujuan batuk untuk menekan jantung, agar aliran darah bersirkulasi, Menekan jantung juga dapat membantu denyut jantung kembali normal. Pertolongan cara ini, agar penderita mempunyai kesempatan pergi ke rumag sakit

Silakan memberitahu kepada orang lain cara pertolongan pertama serangan jantung ini. Mungkin saja dapat menolong mereka !!! Jangan kira umur anda kurang dari 25 atau 30, tidak mungkin dapat serangan jantung, Sehubungan dengan perubahan cara kehidupan masa kiniSerangan jantung dapat saja menyerang semua level umur.

ARTICLE PUBLISHED ON JOURNAL OF GENERAL HOSPITAL ROCHESTER

Rabu, 28 Maret 2012

Harga BBM di berbagai Negara

Ditengah maraknya demontrasi menentang kenaikan harga BBM di negeri kita yang membawa polemik berkepanjangan, di bawah ini adalah harga bahan bakar RON 95 (di Indonesia lebih dikenal dengan merk Pertamax) di berbagai negara.
Dengan asumsi 1 USD = Rp 9.200
No
Negara
Harga USD
Harga IDR
1
Venezuela
 $                  0,02
 Rp              212
2
Saudi Arabia (Riyadh, Jeddah)
 $                  0,13
 Rp           1.196
3
Libya
 $                  0,17
 Rp           1.564
4
Turkmenistan
 $                  0,19
 Rp           1.748
5
Bahrain (Manama)
 $                  0,21
 Rp           1.932
6
Qatar (Doha)
 $                  0,22
 Rp           2.024
7
Egypt (Cairo)
 $                  0,31
 Rp           2.852
8
Oman
 $                  0,31
 Rp           2.852
9
Iraq
 $                  0,38
 Rp           3.496
10
Algeria
 $                  0,41
 Rp           3.772
11
Ecuador
 $                  0,44
 Rp           4.048
12
UAE
 $                  0,50
 Rp           4.582
13
Bolivia
 $                  0,54
 Rp           4.968
14
Malaysia
 $                  0,61
 Rp           5.612
15
Trinidad and Tobago
 $                  0,64
 Rp           5.888
16
Iran
 $                  0,66
 Rp           6.026
17
Azerbaijan
 $                  0,75
 Rp           6.900
18
Mexico (Mexico City)
 $                  0,77
 Rp           7.038
19
Syria
 $                  0,83
 Rp           7.666
20
Nigeria
 $                  0,87
 Rp           8.004
21
Russia (Kaliningrad)
 $                  0,91
 Rp           8.372
22
Pakistan
 $                  0,91
 Rp           8.400
23
Russia (Moscow)
 $                  0,94
 Rp           8.648
24
Mauritania
 $                  0,94
 Rp           8.648
25
Puerto Rico
 $                  0,96
 Rp           8.832
26
Kazakhstan
 $                  0,98
 Rp           9.016
27
United States
 $                  0,99
 Rp           9.080
28
Jordan
 $                  0,99
 Rp           9.108
29
Taiwan
 $                  1,00
 Rp           9.180
30
Indonesia
 $                  1,03
 Rp           9.476
31
Sierra Leone
 $                  1,05
 Rp           9.660
32
China
 $                  1,06
 Rp           9.752
33
Uzbekistan
 $                  1,07
 Rp           9.844
34
Guyana
 $                  1,08
 Rp           9.936
35
Dominica
 $                  1,08
 Rp           9.936
36
Colombia
 $                  1,09
 Rp        10.028
37
Vietnam
 $                  1,11
 Rp        10.212
38
St Vincent and the Grenadines
 $                  1,11
 Rp        10.212
39
Curacao
 $                  1,13
 Rp        10.396
40
Jamaica
 $                  1,16
 Rp        10.672
41
Kenya
 $                  1,16
 Rp        10.672
42
Togo
 $                  1,22
 Rp        11.224
43
Grenada
 $                  1,23
 Rp        11.316
44
Ukraine
 $                  1,24
 Rp        11.408
45
Bahamas
 $                  1,24
 Rp        11.408
46
Cuba
 $                  1,24
 Rp        11.408
47
Canada
 $                  1,30
 Rp        11.960
48
Philippines (Manila)
 $                  1,32
 Rp        12.144
49
British Virgin Islands
 $                  1,32
 Rp        12.144
50
Moldova
 $                  1,32
 Rp        12.144
51
Bonaire
 $                  1,34
 Rp        12.328
52
Chile
 $                  1,36
 Rp        12.512
53
Belize
 $                  1,40
 Rp        12.880
54
Montserrat
 $                  1,40
 Rp        12.880
55
Spain – Canary Islands
 $                  1,43
 Rp        13.156
56
South Korea
 $                  1,45
 Rp        13.340
57
Anguilla
 $                  1,45
 Rp        13.340
58
Sri Lanka
 $                  1,46
 Rp        13.432
59
Turks and Caicos
 $                  1,46
 Rp        13.432
60
South Africa
 $                  1,49
 Rp        13.708
61
Australia
 $                  1,50
 Rp        13.800
62
Italy – Livigno
 $                  1,53
 Rp        14.076
63
Suriname
 $                  1,55
 Rp        14.260
64
India
 $                  1,58
 Rp        14.536
65
Barbados
 $                  1,59
 Rp        14.628
66
Malta
 $                  1,61
 Rp        14.812
67
Zambia
 $                  1,61
 Rp        14.812
68
Dominican Republic
 $                  1,62
 Rp        14.904
69
Andorra
 $                  1,64
 Rp        15.088
70
Albania
 $                  1,65
 Rp        15.180
71
Bosnia and Herzegovina
 $                  1,66
 Rp        15.272
72
Singapore
 $                  1,67
 Rp        15.364
73
New Zealand
 $                  1,68
 Rp        15.456
74
Switzerland – Samnaun
 $                  1,68
 Rp        15.456
75
Macedonia
 $                  1,71
 Rp        15.732
76
Bulgaria
 $                  1,72
 Rp        15.824
77
Brazil
 $                  1,73
 Rp        15.916
78
Romania
 $                  1,76
 Rp        16.192
79
Thailand
 $                  1,76
 Rp        16.192
80
Latvia
 $                  1,80
 Rp        16.560
81
Bermuda
 $                  1,80
 Rp        16.560
82
Poland
 $                  1,81
 Rp        16.652
83
Estonia
 $                  1,82
 Rp        16.744
84
Luxembourg
 $                  1,83
 Rp        16.836
85
European Union
 $                  1,85
 Rp        17.020
86
Czech Rep
 $                  1,85
 Rp        17.020
87
Iceland
 $                  1,85
 Rp        17.020
88
Croatia
 $                  1,87
 Rp        17.204
89
Slovenia
 $                  1,88
 Rp        17.296
90
Japan
 $                  1,91
 Rp        17.572
91
Lithuania
 $                  1,92
 Rp        17.664
92
Spain
 $                  1,92
 Rp        17.664
93
Montenegro
 $                  1,93
 Rp        17.756
94
Austria (Wien)
 $                  1,95
 Rp        17.940
95
Portugal – Azores
 $                  1,97
 Rp        18.124
96
Slovakia
 $                  1,98
 Rp        18.216
97
Serbia
 $                  1,99
 Rp        18.308
98
Switzerland
 $                  2,03
 Rp        18.676
99
Palestine (West Bank)
 $                  2,04
 Rp        18.768
100
Portugal – Madeira
 $                  2,09
 Rp        19.228
101
United Kingdom
 $                  2,13
 Rp        19.596
102
Hungary
 $                  2,14
 Rp        19.688
103
Ireland
 $                  2,15
 Rp        19.780
104
Portugal
 $                  2,16
 Rp        19.872
105
Germany
 $                  2,20
 Rp        20.240
106
Israel
 $                  2,20
 Rp        20.240
107
Hong Kong
 $                  2,21
 Rp        20.332
108
Greece
 $                  2,25
 Rp        20.700
109
France
 $                  2,28
 Rp        20.976
110
Finland
 $                  2,33
 Rp        21.436
111
Belgium
 $                  2,34
 Rp        21.528
112
Sweden
 $                  2,34
 Rp        21.528
113
Italy
 $                  2,36
 Rp        21.712
114
Denmark
 $                  2,38
 Rp        21.896
115
Netherlands
 $                  2,42
 Rp        22.264
116
Norway
 $                  2,47
 Rp        22.724
117
Turkey
 $                  2,57
 Rp        23.644






























































































































Anda bisa membanyangkan masyarakat Venezuela hanya membutuhkan uang Rp 9.540,00 untuk mengisi penuh tangki Toyota Avanza 1,5 G mereka, jumlah uang yang sama ketika kita membeli 2 porsi mie ayam di Magelang. Sedangkan di masyarakat Turki harus mengeluarkan uang Rp. 1.063.980,00 untuk mengisi penuh tangki Toyota Avanza 1,5 G miliknya.

 Referensi : http://en.wikipedia.org/wiki/Gasoline_and_diesel_usage_and_pricing